SEPANG – Lintasan MotoGP kembali memakan korban. Kurang dari waktu setahun, setelah kematian Shoya Tomizawa, rider di kelas 250cc, akhir pekan ini balapan di kelas para Raja kehilangan salah satu tokoh sentralnya.
Tidak ada firasat buruk Marco Simoncelli akan pergi begitu cepat di usia yang masih belia, 24 tahun. Rider eksentrik itu harus menghembuskan nafas terakhirnya dalam balapan di GP Malaysia akhir pekan ini, karena terlibat kecelakaan fatal setelah terlibat benturan keras dengan Colin Edwards, dua lap balapan baru berlangsung.
Dalam tayangan ulang, terlihat jelas Simoncelli terjatuh saat menikung ketika bertarung dengan Alvaro Bautista. Nahas, Rider kribo itu kehilangan grip yang membuatnya terjatuh dan tersambar motor Edwards. Parahnya lagi, helm Super Sic sempat terlepas. Simoncelli pun tidak sadarkan diri setelahnya. Gerak cepat langsung diambil stewards dengan melarikan Simoncelli ke ruang medis dengan Ambulans.
Akibat inisiden ini, bendera merah langsung dikibarkan tanda balapan dihentikan. Sempat berkembang kabar, Simoncelli baikan dan siuman. Namun, takdir berkata lain, Simoncelli akhirnya tutup usia.
Meretas perjalanan kariernya, Simoncelli pembalap penuh talenta. Super Sic –begitu julukannya sukses merebut juara dunia di kelas 125cc, sepak terjang Simoncelli pun terus menanjak hingga akhirnya menembus kelas 250cc. Di kelas 250cc, Simoncelli menjadi juara dunia 2008 bersama Gilera.
Kiprah Simoncelli yang memikat membuat Tim San Carlo Honda Gresini merekrutnya untuk mentas di kelas para Raja pada 2010 lalu. Sayang, kiprahnya di musim ini tidak semulus yang dibayangkan. Musim ini, Simoncelli terlalu sering mendapat kritikan lantaran agresivitasnya yang cenderung membahayakan.
Bahkan, Simoncelli sempat mendapat sorotan tajam karena dianggap sebagai pemicu utama kecelakaan antara dirinya dengan Dani Pedrosa di GP Prancis awal musim ini yang membuat The Little Spaniard harus menepi dalam beberapa seri
Kendati acap mendapat kriktikan, toh Simoncelli tetap menunjukkan kapasitasnya sebagai kandidat kuat peraih juara dunia di musim depan. Di musim ini, rider kelahiran 20 Januari 1987 itu menorehkan dua pole position dan dua podium di GP Republik Ceska dan GP Australia. Tidak heran bila Simoncelli diganjar perpanjangan kontrak oleh Honda.
Apa mau dikata, Simoncelli harus mengakhir kariernya di pentas MotoGP lebih cepat karena kecelakaan serius yang dialaminya di GP Malaysia, sepekan setelah meraih podium dua dalam balapan di GP Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar