RDBMS adalah kependekan dari Relational Database Management System. RDBMS adalah program yang melayani sistem basis data yang entitas utamanya terdiri dari tabel-tabel yang mempunyai relasi dari satu tabel ke tabel yang lain.
Untungnya membangun GIS menggunakan konsep RDBMS ?. Ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan (saya akan coba menerangkan beberapa) :
1. Kita tidak perlu pusing lagi dengan history penyimpanan data yang
tersebar per layer. sebagai contoh untuk membangun GIS suatu wilayah
kita harus memiliki beberapa layer seperti layer as jalan, layer tepi
jalan, layer sungai, layer bangunan dll. Bisa kita bayangkan jika
wilayah tersebut terdiri dari puluhan layer maka jika kita pakai
konsep standar (flat file) file yang akan kita miliki menjadi 3 atau
4 kali lebih banyak dari jumlah layernya. Dengan menggunakan konsep
RDBMS, satu file (misalnya menggunkan MS Access) .mdb bisa menyimpan
puluhan file tersebut....simple bukan...
2. Performance GIS dalam melakukan editing, analisi ataupun query
sangat cepat. Hal ini disebabkan karena eksekusi suatu perintah
cenderung terkait hanya dengan satu baris pada tabel yang
bersangkutan.
3. Multiuser. Dengan konsep ini kita bisa melakukan segala macam
proses secara bersamaan terhadap file yang sama dalam waktu yang sama
pula. Hal ini dimungkinkan karena yang dieksekusi adalah tabel
bukannya file.
Model Basis Data Hybrid
Model basis data menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Beberapa literatur menggunakan istilah struktur data logis untuk menyatakan keadaan ini.
Dalam pendekatan model data hybrid Langkah awalnya adalah pemahaman adanya dugaan atau pendapat bahwa mekanisme penyimpanan data yang optimal untuk informasi lokasi (spasial) di satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak optimal untuk informasi atribut (tematik). Berdasarkan hal ini, data kartografi digital disimpan di dalam sekumpulan files sistem operasi direct access untuk meningkatkan kecepatan input-output, sementara data atributnya disimpan did alam DBMS relasioanl lomersial yang standar.
Model Data Terintegrasi
Untuk menangani legacy system yang mungkin memiliki kesamaan
data dan fungsi layanan, kata kunci yang seringkali digunakan adalah integrasi.
William Tse menyebutkan bahwa setidaknya terdapat 3 model dalam integrasi
aplikasi [8], yaitu:
Integrasi Presentasi, yaitu suatu user interface yang
menyediakan akses pada suatu aplikasi. Adapun model integrasi presentasi ini
dapat dilihat pada Gambar-1.Keuntungan dari model integrasi presentasi adalah
resiko dan biaya rendah, teknologi yang tersedia relatif stabil, mudah untuk
dilakukan, cepat untuk diimplementasikan, tidak perlu merubah data sumber.
Sedangkan kelemahan ada pada performan, persepsi, dan tidak adanya interkoneksi
antara aplikasi dan data.
Gambar 1
Integrasi Data, yaitu model integrasi data yang dilakukan
langsung pada database atau struktur data dari aplikasi dengan mengabaikan
presentasi dan business logic ketika membuat integrasi. Model integrasi data
dapat dilihat pada Gambar-2.Gambar 2
Keunggulan dari model integrasi data ada pada fleksibilitas
yang lebih baik dari model presentasi dan memungkinkan data digunakan oleh
aplikasi lain. Namun jika ada perubahan model data, maka integrasi tidak
berfungsi lagi
Integrasi Fungsional, melakukan integrasi pada level
business logic dengan memanfaatkan distributed processing middleware. Model
integrasi fungsional dapat dilihat pada Gambar-3.
Gambar 3
Keunggulan dari integrasi fungsional ada pada kemampuan
integrasi yang kuat di antara model integrasi yang lain. Selain itu, model
integrasi fungsional menggunakan true code reuse infrastructure untuk beberapa
aplikasi pada enterprise.